Pre-order atau biasa disebut dengan PO merupakan salah satu model bisnis yang banyak dijalani sekarang ini. Bisnis dengan sistem pre-order merupakan contoh bisnis yang cocok bagi pemilk modal kecil, karena tidak perlu menyediakan produk yang sudah jadi atau ready stock. Berbisnis dengan model pre-order itu sangat mengandalkan kepercayaan pelanggan. Bermodalkan desain atau sampel produk, penjual bisa menawarkan dagangannya kepada customer untuk membelinya. Jika ada customer yang tertarik, mereka akan membayar terlebih dahulu, baru kemudian pihak penjual memproduksi dan mengirimkan barang yang sudah dipesan.
Menjalankan bisnis pre-order itu bukan perkara mudah, penjual harus bisa meyakinan customer untuk membeli barang dagangan yang belum diproduksi. Ketika pihak penjual menerima pesanan yang sesuai dengan sampel, maka harus bisa konsisten dalam mengerjakan proses produksi sesuai pesanan dan menjaga keperyaan customer. Kalau pihak penjual tidak bisa menjaga kepercayaan customer, maka bisnis pre-order tersebut akan sepi dan tidak dilirik orang. Disini penjual harus tahu bagaimana kiat-kiat sukses menjalankan bisnis pre-order. Berikut ini Kampus Virtual akan memberikan kiat-kiat sukses menjalankan bisnis pre-order.
1. Kerjasama dengan vendor terpercaya
Vendor yang terpercaya pasti bisa mengerjakan dengan baik dan profesional untuk memproduksi barang-barang pesanan customer. Carilah vendor yang mau berkomitmen dengan sistem pre-order, sehingga mereka selalu siap dan tanggap memproduksi pesanan dari customer. Selain itu, pilihlah vendor yang mau memberikan harga yang lebih murah, sehingga pihak penjual bisa mengatur harga jual yang kompetitif.
2. Pastikan produk yang dijual memiliki nilai tambah.
Nilai tambah diberikan ke dalam produk yang dijual akan membuat customer semakin yakin untuk membeli produk tersebut. Sebuah produk tidak akan menarik jika minim sekali nilai tambahnya atau sama saja dengan produk sejenisnya. Niai tambah ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk contohnya: Jumlah produksi yang terbatas atau limited edition, customer akan tertarik karena dibuat secara exclusive. Berikan nilai tambah yang belum ada pada produk sejenis yang sudah banyak beredar.
3. Pastikan prosedur pemesanan jelas dan mudah dipahami customer
Buatlah prosedur pemesanan yang jelas supaya customer mengerti sistem pre-order yang berlaku pada bisnis tertentu. Prosedur pemesanan yang dibuat meliputi: kapan pre-order dibuka dan ditutup, jumlah minimal pemesanan, sistem pembayaran, berapa lama proses produksi, dan kapan barang akan dikirim. Pastikan prosedurnya tidak membebani customer, sehingga cepat mendapatkan kepercayaan dari customer.
4. Buka pre-order di waktu yang strategis
Membuka sistem pre-order jelang akhir bulan sampai awal bulan adalah trik agar customer tertarik membelinya. Di akhir bulan kebanyakan orang sudah mulai gajian dan pada umumnya mereka mulai mencari barang-barang yang diinginkan. Disini penjual juga akan menjadi lebih mudah meyakinkan dan menagih pembayaran, karena customer sudah memiliki uang untuk berbelanja.
5. Batasi jumlah orderan
Untuk penjual jangan asal menerima pesanan dengan sistem yang penting laku, tetapi sesuaikanlah dengan kemampuan produksi. Hitunglah berapa jumlah pesanan yang diterima dengan kemampuan produksi yang dimiliki. Sebaiknya tidak menerima pesanan lagi saat jadwal pesan sudah ditutup atau jumlah pesanan sudah sesuai dengan target. Jika memaksakan menerima pesanan yang telalu banyak, yang terjadi malah tidak bisa mengelolanya dengan baik terutama untuk bagian produksi dan dampaknya menyebabkan customer kecewa. Selain itu jika berkerjasama dengan vendor, belum tentu juga vendor tersebut siap memproduksi pesanan yang over target. Lebih baik membatasi jumlah pesanan setiap sesi pre-order.
6. Catat dengan tepat
Setiap pesanan yang masuk harus dicatat dengan tepat, jangan sampai ada kesalahan dalam pencatatan data pesanan yang berakibat barang yang diproduksi tidak sesuai dengan keinginan customer. Bukan kepuasan customer yang didapat tapi omelan dari curtomer yang ada. Catatlah secara detail, mulai dari nama pemesan, alamat, nomer telpon, jumlah barang yang dipesan, jenis barang yang dipesan, ukuran barang yang dipesan dan lain-lain.
7. Layani customer dengan baik dan benar.
Sekali lagi, kepercayaan customer adalah hal yang terpenting dalam bisnis pre-order. Jalinlah komunikasi yang baik antara kamu dengan customer supaya tidak terjadi miskomunikasi. Manfaatkan dengan baik semua media komunikasi yang ada, seperti media sosial, email, telpon, whatsapp dan lain sebagainya untuk merespon customer yang ingin melakukan pesanan atau bertanya seputar prosuk yang ditawarkan.
Itu tadi kiat-kiat sukses bisnis pre-order yang sudah Kampus Virtual jelaskan, ini juga bisa dijadikan salah satu pilihan untuk memulai bisnis. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar