Jagalah Data Anda


Sudah berapa banyak melakukan update status di media sosial? beberapa kali, puluhan kali, ratusan kali atau tidak terhitung karena terlalu banyak update status? Bagi yang sering posting di media sosial, pernahkan merasa perduli dengan apa yang ditulis ke dalam postingan? Ada dua tipe orang saat melakukan posting di media sosial, tipe pertama selalu menyeleksi apa yang akan di posting. Tipe kedua posting apa saja yang diinginkan tanpa menyeleksi. Jika diantara pembaca ada yang termasuk tipe ke dua, maka perhatikanlah konten yang di posting di dalam media sosial jangan sampai data pribadi ikut diupload. Hindari upload data pribadi ke media sosia, seperti: tanggal lahir, nomer telepon, alamat rumah, dan segala hal yang berhubungan dengan pribadi yang sejatinya tidak boleh diketahui oleh orang banyak.

Dampak dari kelalaian saat mengupload data pribadi ke media sosial antara lain sebagai berikut:
  • Akun media sosial rawan diintai oleh orang lain yang memiliki niat jahat.
  • Data pribadi dapat disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
  • Dapat mengakibatkan kerugian finansial karena beberapa jenis data pribadi ada yang terhubung dengan data perbankan.
  • Dan berbagai dampak buruk lainnya yang berpotensi merugikan diri sendiri.
Agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan data pribadi tersebut, Kampus Virtual akan berbagi infomasi mengenai data apa saja yang tidak boleh diumbar secara sembarangan dalam penggunaan media sosial dan internet.

1. Tanggal Lahir
Tanggal lahir merupakan salah satu bagian penting yang biasanya mengandung nama dan tempat lahir atau tempat tinggal. Dengan menggunakan tanggal lahir, orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat dengan mudahnya mengakses rekening bank dan data pribadi yang lain.

2. Nomer telepon

Nomer telepon merupakan data diri yang vital, dengan menggunakan nomer telepon siapa saja dapat menghubungi Anda. Kebanyakan praktikum penipuan melalui media telepon bersumber dari penyalah gunaan nomer telpon yang dapat diambil secara bebas melalui media sosial. Beberapa kasus yang terjadi karena penyalahgunaan nomer telpon, antara lain sebagai berikut:
  • Penipuan, misalnya mengaku anggota keluarga yang terkena musibah atau sebagainya yang kemudian meminta ditransfer sejumlah uang.
  • Pura-pura salah sambung, ujung-ujungnya tanya nama, alamat sampai mengajak ketemuan.
  • Dan masih banyak lagi penyalahgunaan nomer telepon.

3. Recent location
Setiap smartphone pada umumnya dilengkapi dengan fitur location, fitur ini berfungsi sebagai penanda lokasi terkini dimana si pemilik smartphone berada. Sisi positif dari fitur ini adalah mempermudah saat pemesanaan transportasi online, dapat digunakan untuk melacak smartphone yang hilang dan membantu navigasi dengan aplikasi maps. Sisi negatifnya, siapapun yang memiliki niat jahat bisa saja mengetahui lokasi dimana si pemilik smartphone berada. Lebih baik jika tidak ada sesuatu yang penting, matikan saja fitur location di smartphone untuk menghindari pengintaian.

4. Upload foto ketika sedang berwisata
Upload foto ketika berwisata atau di luar rumah dapat berpotensi mengundang kejahatan. Misalnya sedang asik live video atau sedang selfie di media sosial, ada yang yang berniat jahat ingin mencuri di rumah yang sedng ditinggal berwisata atau berbergian. Tidak pengen hal itu terjadikan? Abadikan moment liburan setelah melakukannya atau istilah yang sering digunakan di media sosial adalah late post.

5. Status hubungan

Ada baiknya tidak perlu merayakan status hubungan di media sosial, cukup menjadi privasi diri sendiri saja dan cuma orang-orang terdekatmu yang mengetahuinya. Tidak perlu menulis nama pasangan dibiodata media sosial. Mengumbar status hubungan di media sosial tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada ancaman yang mengintai, misalnya ada orang yang tidak suka dengan status hubungan yang ada di media sosial. Ingat, mengantisipasi lebih baik dari pada mengalami.

6. Data perbankan
Sudah jelas bahwa sangat tidak dianjurkan untuk menyimpan data perbankan seperti karu kredit, pin, data akun dan lain sebagainya di media sosial, meskipun alasanya supaya gampang diingat dan tinggal copy paste jika dibutuhkan. Tapi bagi pemilik onlineshop boleh memberikan nomer rekenng ke pelanggan secara personal melalui aplikasi chating, dengan tujuan untuk transaksi pembayaran.

7. Foto tiket perjalanan

Masih suka pamer tiket pesawat/kereta? Segera hentika keiasaan ini. Barcode ataupun kode tertentu pada tiket perjalanan bersifat unik bagi setiap penumpang. kalau sampai dilihat orang-orang yang tidak bertanggung jawab, barcode itu bisa dipakai untuk mencari informasi pemilik tiket yang berikan kepada perusahaan perjalanan.

8. Konten yang sifatnya sangat pribadi

Point ini ditujukan khusus untuk pada wanita, masih ingat kejadian artis hollywood yang akun cloudnya dibobol hacker dan photo-photo pribadinya bocor? itulah salah satu alasan mengapa jangan suka menaruh konten pribadi di internet atau media sosial. Akan selalu ada potensi peretasan di internet, sebagus apapun systemnya pasti ada saja celah dari sistem keamanannya. Simpanlah data pribadi di laptop atau smarthope probadi agar aman dari gangguan orang lain.

9. Data perusahaan atau bisnis
Data perusahaan tentu saja hanya boleh diketahui oleh internal atau orang yang terlibat di dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu, sangatlag dilarang untuk mengupload konten yang berhubungan dengan rahasis perusahaan atau bisnis ke media sosial. Kalau nanti ada orang yang tidak bertanggungjawab atau kompetitor bisnismu yang melihat pasti kacau. Maka dari itu berhati-hatilah dengan data tersebut.

Itukah sembilan data yang sudah Kampus Virtual jelaskan agar tidak diupload secara sembarangan di media sosial atau internet. Kesadaran akan keamanan data pribadi perlu ditingkatkan lagi, maka dari itu bijaklah ebelum upload di media sosial. Seleksi dulu mana yang boleh dijadikan konsumsi publik dan mana yang tidak. Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat, tapi karena adanya kesempatan. Waspadalah, Waspadalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar