Bagaimana entrepreneur kelas dunia menghadapi keboncosan dalam karir wirausaha dalam karir wirausaha mereka? Bagaimana Anda seharusnya beradaptasi dengan kondisi nol atau titik rendah? Bagaimana Anda melalui masa-masa sulit dalam kondisi boncos? Pada artikel kali ini Kampus Virtual akan memberikan kiat-kiat menghadapi keboncosan, mari disimak.
Michael Jordan mantan alit basket NBA berkali-kali bilang kedirinya sendiri, "Saya bisa menerima keboncosan Saya. Toh semua orang pernah boncos, kan? Yang tidak bisa Saya lakukan adalah tidak mencoba untuk boncos". Berdasarkan pernyataan Michael Jordan tersebut dapat disimpulkan bahwa, setiap orang akan mengalami fase keboncosannya masing-masing. Sikap Anda dalam menghadapi fase keboncosan tersebut yang dapat menentukan keberhasilan Anda keluar dari fase tersebut.
Hal besar tersusun atas hal-hal kecil yang kuat. Teori ini berlaku pada apapun itu, entah mahakarya atau mahamasalah. Anda tahu apa yang dilakukan Elon Musk saat resah gundah gulana, pasca bakar uang roket bertrilyun-trilyun? Menyepi, mengambil kertas dan memetakan kembali. Itulah yang dilakukan Elon Musk saat menghadapi keboncosan, sepele ken? Masih ingatkah Anda dengan materi yang menjelaskan tentang "buku catatan harian"? Apakah Anda sudah membuat buku catatan tentang bisnis Anda, impian besar Anda dan komitmen Anda? Jika sudah Anda setara dengan Bill Gates, salah satu orang terkaya se-planet Bumi.
Tips dari Bos Google dalam menghadapi keboncosan, alihkan perhatian Anda sebentar dari carut-marut keboncosan Anda. Anda bisa berenang, bakar jagung bersama keluarga, atau tamasya keliling kota, intinya mengalihkan pikiran yang putek karena keboncosan. Setelah pikiran Anda fresh, fokuslah kembali pada masalah keboncosan Anda. Terima keadaaan, kemudian pelajari titik salah dari sistem bisnis Anda dan titik mana yang harus dikembangkan. Jika sudah ketemu titik yang salah dan titik yang perlu dikembangkan langkah selanjutnya perbaiki sistem yang salah pada bisnis Anda, lakukan hal berbeda untuk inovasi biar mendapatkan hasil yang lebih baik. Lakukan pola ini secara berulang-ulang sampai sampai bisnis Anda mencapai titik terbaiknya. The power of sabar, the power of belajar.
Orang bijak pernah berkata, "Jangan memberi makan ego di titik puncak atau titik terendah". Ego Anda saat sedih adalah bergumul dengan kesedihan itu sendiri, merasa paling merana sedunia, merasa paling sial. Terima saja dulu faktanya kalau Anda memang lagi boncos. Terapkan pribahasa ini di dalam bisnis Anda, "Habis rugi bandar, terbitlah rezeki yang tidak bisa dinalar".
No need to committing suicide, boncos is part of the game.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar