Pengertian dan Peran Teknologi Informasi


Assalamualaikum wr wb

Selamat datang di semester baru, pada semester ini kampus virtual akan memberikan pembelajaran terkait dengan mata kuliah Pengenalan Teknologi Informasi. Sebelum masuk ke materi perkuliahan yang pertama, berikut ini kampus virtual jelaskan mengenai diskripsi mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan standar kompetensinya.

Diskripsi Mata Kuliah

Dalam mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi mahasiswa mempelajari pengetahuan tentang pengenalan teknologi informasi, konsep sistem komputer, pengenalan perangkat keras, data storage, perangkat lunak, data dan informasi, komputasi pemrograman, rekayasa perangkat lunak, komunikasi data, jaringan komputer, etika dalam teknologi informasi, dampak sosial teknologi informasi, dan teknologi terkini.

Standar Kompetensi

Setelah mengikuti perkuliahan Pengantar Teknologi Informasi , secara umum diharapkan mahasiswa akan memiliki pemahaman tentang konsep dasar teknologi informasi dan sistem informasi. Secara khusus, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:
1. karakteristik abad informasi dan mendiskusikan peran teknologi informasi di abad informasi,
2. pengertian, fungsi, dan keuntungan teknologi informasi,
3. pengertian, komponen, dan jenis-jenis sistem informasi,
4. perlunya dukungan berbagai level pimpinan organisasi.


1.1 ABAD INFORMASI DAN PENTINGNYA MEMPELAJARI TEKNOLOGI INFORMASI

Manusia mengelompokkan perkembangan teknologi kepada 3 era, yaitu era pertanian, era industri, dan era teknologi informasi. Sekarang, manusia mulai memikirkan adanya era lanjutan yang disebutkan sebagai era biotek. Era pertanian dimulai sejak awal kehidupan manusia sampai tahun 1800-an. Manusia bekerja mengolah sumber daya langsung dengan bantuan peralatan tangan seadanya. Periode berikutnya adalah abad industri. Era industri berlangsung sampai tahun 1950-an. Pada era tersebut, manusia mulai bekerja menggunakan mesin dan mereka berlaku sebagai pekerja industri. Setelah periode tersebut, manusia mulai memasuki era informasi. Pada era ini pekerjaan manusia tidak lagi bertumpu pada sektor pertanian melainkan mulai berhubungan dengan informasi. Informasi menjadi bagian yang diperhitungkan untuk meningkatkan kinerja semua bidang kehidupan manusia, termasuk pertanian dan industri.

Karakteristik dari informasi ditandai dengan meningkatnya masyarakat yang menggunakan teknologi informasi. Masyarakat informasi adalah masyarakat yang di dalamnya lebih banyak orang yang bekerja menangani informasi dibandingkan pertanian atau industri. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat evolusi dari abad informasi.

Tabel 1.1
Evolusi Abad Informasi
Periode Pertanian Industri Informasi
sd 1800-an 1800-1957 1957-sekarang
Mayoritas Pekerjaan Petani Pekerjaan industri Pekerjaan pengetahuan
Hubungan Kerja Manusia dengan alam Manusia dengan mesin Manusia dengan manusia
Alat Kerja Peralatan tangan Mesin Teknologi informasi

Teknologi informasi mempunyai peran penting sebagai fasilitator dalam berbagai aktivitas dan proses pengelolaan informasi dalam organisasi. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mempelajari teknologi ini tidak saja dari sisi informasi, tetapi juga dari sisi sebuah organisasi. Dengan mengerti dan memahami teknologi informasi maka kita akan mengerti sejauhmana teknologi informasi harus direncanakan dan diaplikasikan dalam sebuah organisasi dan dapat mengetahui kenapa penerapan teknologi informasi kadangkala tidak sesuai dengan tujuan utama yang diharapkan.

Setelah mempelajari materi tentang teknologi informasi maka diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang :

  • Bagaimana teknologi informasi dengan keterbatasan dan kemampuannya dapat diterapkan.
  • Hak dan kewajiban penggunaan aplikasi oleh semua stack holder yang berkompeten. Dengan demikian, tidak terjadi pelanggaran hak akses dan kode etik.
  • Perlindungan terhadap keamanan data. Dengan mengetahui security system maka data yang sudah dikumpulkan dan diolah dapat terjamin keamanannya dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

1.2 PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI

Banyak definisi yang digunakan tentang teknologi informasi. Istilah "teknologi informasi" secara sederhana dapat diartikan sebagai teknologi yang berkaitan erat dengan informasi. Jika dijabarkan secara terinci maka pengertian "teknologi informasi" adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, menganalisis, dan mendistribusikan hal yang terkait dengan data apakah itu berupa kata, bilangan dan gambar.
  • Teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, serta berkomunikasi untuk mengirimkan informasi.
  • Segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memberikan dan mengirimkan informasi dalam bentuk digital.
  • Teknologi yang mencakup perangkat keras dan perangkat lunak yang mampu melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, dan memanipulasi atau menampilkan data.
Dalam bidang ilmu kearsipan, informasi dikelola sepanjang siklus hidup informasi tersebut, yaitu mulai dari tahap penciptaan, pendistribusian, pengolahan, pemindahan, penyimpanan, dan pemusnahan sebagai arsip. Teknologi digunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengelolaan informasi secara keseluruhan berdasarkan tahapan tersebut. Karena itu, pengertian "teknologi informasi” dalam konteks bidang ilmu kearsipan adalah:

“Teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, merekam, menelusur, menganalisis dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk data, teks, gambar, suara, atau video”.


Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dengan demikian, "Teknologi Informasi" merupakan suatu istilah yang dapat dipakai dari berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam penciptaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran informasi.

Dalam organisasi, istilah "Teknologi Informasi" secara umum berarti sumber daya informasi organisasi, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya. Teknologi Informasi dalam organisasi meliputi infrastruktur teknologi informasi dan semua sistem informasi yang ada dalam organisasi.

1.3 PERAN TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi Informasi memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai kehidupan manusia, terutama saat kini. Setiap organisasi memerlukan teknologi informasi, karena:
  • Meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen.
  • Pengaruh ekonomi internasional (globalisasi).
  • Dibutuhkannya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat.
  • Adanya persaingan bisnis.
  • Teknologi informasi mampu memberikan andil yang besar terhadap perubahan-perubahan pada struktur, manajemen, dan operasional organisasi.
  • Teknologi informasi secara garis besar dapat dikatakan sebagai teknologi yang menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
  • Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan meningkatkan kinerja suatu tugas atau proses.
  • Teknologi informasi berperan dalam melakukan perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
1.4 TUJUAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

Pemanfaatan teknologi informasi bertujuan untuk memudahkan penggunanya dalam memecahkan masalah, memacu kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dalam melakukan berbagai kegiatan. Untuk mencapai tujuan tersebut dikenal prinsip High-Tech-High-Touch yaitu semakin tinggi teknologi maju diterapkan maka semakin penting untuk memperhatikan aspek manusianya. Dengan kata lain, kita harus selalu menyesuaikan teknologi informasi dengan kemampuan manusianya, bukannya manusia yang menyesuaikan dirinya dengan teknologi informasi. Jadi, penerapan teknologi informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan penggunannya.

1.5 FUNGSI TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi informasi memiliki 6 (enam) fungsi dalam informasi, yaitu:

a. Menangkap (Capture)

Merupakan proses mengumpulkan catatan/rekaman terinci dari setiap kegiatan yang dianggap penting dan suatu saat data tersebut akan diperlukan. Contoh: peminjaman buku di perpustakaan, nama peminjam, dan buku yang dipinjam, rekaman percakapan yang dilakukan pilot selama penerbangan dan sebagainya.

b. Mengolah (Processing)

Merupakan proses perlakuan terhadap data yang meliputi manipulasi (perhitungan) dan analisis data sehingga menjadi sesuatu yang mempunyai arti. Sesuatu yang mempunyai arti ini kita kenal sebagai informasi. Sistem informasi merupakan aktivitas komputer dalam mengolah data dan informasi serta mengubahnya menjadi bentuk informasi lain yang berbeda. Pada tahap yang lebih kompleks, sistem multimedia, merupakan sistem pengolahan data menggunakan komputer untuk mengolah berbagai bentuk informasi secara bersamaan. Di dalamnya terdapat berbagai bentuk data seperti teks, suara, dan video.

c. Menghasilkan (Generating)

Merupakan fungsi yang mengubah data menjadi informasi yang berguna. Melalui berbagai perangkat lunak, perubahan data menjadi informasi sangat mudah dilakukan. Misalnya, penyusunan laporan, pembuatan tabel atau grafik dan sebagainya.

d. Menyimpan (Storage)

Merupakan fungsi yang dapat menyimpan data dan informasi dalam suatu media agar dapat digunakan untuk keperluan lainnya di kemudian hari, misalnya untuk menyimpan data dalam harddisk, flashdisc, disket, CD, DVD dan sebagainya.

e. Menemukan kembali (Retrieval)

Merupakan fungsi yang dapat menemukan kembali atau mengambil kembali data dan informasi yang sudah tersimpan dalam pangkalan data untuk keperluan selanjutnya, misalnya untuk dikirimkan ke pengguna lainnya atau untuk menemukan data pegawai yang sudah memasuki masa pensiun, menemukan data tentang pelatihan yang pernah diikuti oleh seorang pegawai dan sebagainya.

f. Menyebarkan (Distribute)

Merupakan fungsi penyebaran informasi yang dapat mengirimkan data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain dari satu orang kepada orang lain melalui jaringan komputer. Sebagai contoh, mengirimkan data penjualan dari satu unit penjualan ke pimpinan yang berada di kota yang berbeda, mengirimkan data transaksi harian sebuah unit pemasaran ke kantor pusat, dan sebagainya.

1.6 KEUNTUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Penerapan teknologi informasi memberikan banyak keuntungan bagi pengguna, yaitu:

a. Kecepatan (Speed)

Dengan menggunakan komputer pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat, jauh lebih cepat dibandingkan apabila dilakukan oleh manusia. Misalnya melakukan perhitungan yang rumit, menemukan kembali data yang tersimpan dalam jumlah yang banyak, mengirimkan data dari satu lokasi ke lokasi lain. Semua pekerjaan tersebut dapat dilakukan komputer dalam satuan detik.

b. Konsistensi (Consistency)

Pengolahan data menggunakan komputer lebih konsisten dibandingkan manusia, terutama untuk pekerjaan yang dilakukan secara berulang. Sedangkan manusia biasanya sulit menghasilkan sesuatu yang persis sama, apalagi jika dilakukan berulang-ulang.

c. Ketepatan (Precision)

Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak mampu dilihat dan dilakukan oleh manusia. Sebagai contoh dalam mencantumkan digit suatu bilangan, pada komputer dapat diset banyak angka di belakang koma, sehingga keakuratan yang tinggi dapat diperoleh. Manusia sulit melakukan hal tersebut.

d. Kehandalan (Reliability)

Ketelitian, konsistensi dan ketepatan akan menghasilkan kehandalan kinerja. Yang diperlukan dalam pencarian informasi adalah kecepatan, konsistensi dan ketepatan tertentu sehingga akan dapat dihasilkan informasi yang lebih dipercaya. Kemungkinan terjadinya kesalahan akan lebih kecil apabila suatu pekerjaan dilaksanakan menggunakan komputer dibandingkan hanya dilakukan oleh manusia saja. Oleh karena itu kehandalan ini juga akan menjadi hal yang diinginkan oleh organisasi.

1.7 PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

Kemajuan teknologi informasi telah membawa berbagai kemudahan terhadap aktifitas manusia. Sebagai contoh, penerapan teknologi informasi pada sebuah pabrik meningkatkan efisiensi biaya dan meningkatkan akurasi hasil pekerjaan. Pemotretan jarak jauh menggunakan satelit untuk mengetahui luas hutan, sawah, laut beserta kedalamannya, pendeteksian terhadap jumlah ikan di laut, penentuan luas areal hutan dan sebagainya. Hal tersebut sulit dilakukan oleh tenaga manusia. Pekerjaan-pekerjaan yang berat sudah dapat dikerjakan dengan mudah oleh mesin, yang diatur dan diprogram oleh sebuah komputer. Contoh lain, yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan adalah penggunaan mesin tiket untuk menggantikan petugas yang memberikan kartu pada pintu masuk jalan tol atau pintu masuk kereta api, pelabuhan dan sebagainya. Oleh karena itu, manusia diarahkan untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak mampu dilakukan oleh komputer.

Saat ini para pelaku bisnis dapat berkonferensi dalam jarak jauh, melakukan transaksi perdagangan melalui internet yang dikenal dengan istilah e-commerce, mentransfer uang melalui e-banking. Semua pekerjaan tersebut dapat dilakukan dari mana saja. Bahkan saat ini banyak orang yang melakukannya dari rumah, lalu mentransmisikan hasil kerjanya lewat saluran telepon yang dikenal dengan istilah Small Office Home Office/SOHO jarak jauh (telecommuting/teleworking). Demikian pula dalam pendidikan, teknologi informasi memungkinkan melakukan pembelajaran dalam jarak jauh, atau e-learning. Teknologi informasi juga telah diterapkan dalam pengaturan sarana transportasi, baik di darat laut maupun udara.

Saat ini hampir semua organisasi, baik yang berorientasi kepada keuntungan ataupun sosial dalam sektor swasta maupun publik, beroperasi dengan menerapkan teknologi digital dalam pengelolaan perekonomiannya. Perekonomian digital merupakan perekonomian yang didasarkan pada teknologi digital, termasuk komunikasi digital (seperti internet, intranet, ekstranet). E-commerce dan e-government sudah mulai terbiasa digunakan untuk transaksi pada lembaga pemerintah dan swasta demi memperlancar kegiatan organisasinya.

Perpaduan teknologi tersebut memungkinkan semua jenis informasi (gambar, suara, video) disimpan, diproses, dan ditransmisikan melalui jaringan ke berbagai tujuan yang tersebar di seluruh dunia. Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh perubahan yang ada di sekitar kita akibat berkembangnya teknologi informasi.

a. Pendaftaran Rencana Studi

Dahulu, pada setiap awal semester, mahasiswa harus mendaftarkan mata kuliah yang diambilnya. Setelah mengisi seluruh mata pelajaran yang diinginkan pada formulir atau kartu yang telah disediakan, mahasiswa harus menunggu dalam antrean yang panjang, untuk pengesahan dari dosen pembimbing dan petugas administrasi. Sekarang, mahasiswa dapat mengakses situs web universitasnya, masuk ke bagian registrasi dan memilih berbagai mata pelajaran yang ditawarkan serta mendaftarkan rencana studinya secara online tersebut. Sistem secara otomatis akan memeriksa persyaratan, kelebihan diambil, mata kuliah yang kapasitas pesertanya sudah penuh hambatan lainnya. Dosen pembimbing dan petugas administrasi.

Proses pendaftaran rencana studi ini dapat dilakukan dari mana saja atau tempat lainnya, tanpa perlu mahasiswa datang ke kampus, tatap muka dengan dosen pembimbing atau petugas administrasi.

b. Penjualan Buku

Dahulu, jika kita ingin membeli buku maka kita harus pergi ke sebuah toko, memilih dan melakukan transaksi pembelian di toko buku. Sekarang, kita dapat mengakses secara online melalui situ web dari penerbit atau toko buku, memilih judul-judul buku yang ingin dibeli. Transaksi dapat dilakukan secara online, kemudian buku-buku yang kita pesan akan dikirimkan melalui pos atau titipan kilat ke alamat tempat tinggal kita. Selain itu, kini juga terdapat buku digital yang dapat kita unduh (download) dari penerbitnya, gratis maupun berbayar.

c. Penjualan Bensin di SPBU

Dahulu, pada saat kita membeli bensin di SPBU pembayarnya dilakukan secara tunai kepada petugas. Sekarang, melakukan layanan tersebut dapat dilakukan sendiri (self service) dengan cara memasukkan ke dalam selot yang ada di mesin pompa, lalu menerima otorisasi yang dikenakan, mengisi bensin dan menerima struk tanda pembelian dari mesin tersebut. Bahkan perkembangan terkini, seperti yang telah dilakukan oleh Exxon Mobil dengan mengeluarkan kartu Speedl'ass, yang dapat digantungkan pada gantungan kunci kendaraan. Kartu tersebut dapat digunakan oleh pelanggan untuk mengisi tangki bensinnya hanya dengan memasukkan kartu ke sensor yang ada di pompa bensin. Kartu tersebut mempunyai rincian penggunaan data pelanggan dalam sebuah chip. Melalui hubungan nirkabel, sensor akan membaca data yang tersimpan dalam kartu, lalu aktivasi dan proses otorisasi secara otomatis, kemudian jumlah akan dibebankan ke dalam tagihan kartu kredit. Pompa tersebut mengenali pelanggan secara otomatis tanpa tombol apapun.

d. Penggunaan Kamera Digital

Untuk melakukan pemotretan kita harus mulai dengan membeli lalu memasukkannya ke dalam kamera. Setelah seluruh rol film dibawa ke tempat cuci cetak foto untuk diproses. Kita harus menunggu beberapa jam untuk dapat mengambil foto-foto yang dicetak, kemudian memilih yang disukai dan bisa memproses cetak ulang foto-foto yang diinginkan. Saat ini, dengan kamera digital, tidak lagi dibutuhkan rol film dan pemrosesan. Kita dapat memperoleh hasil pemotretan dengan segera, dapat mengubah posisi atau foto-foto tersebut dan mencetaknya dengan segera. Kita dapat menerima foto tersebut melalui e-mail atau fasilitas di telepon seluler. Teknologi sekarang telah menjadikan kamera digital dalam berbagai ukuran sehingga memungkinkan untuk dipasang pada berbagai peralatan lain seperti telepon seluler, komputer genggam, dan teropong.

e. Pembayaran di Kasir

Dahulu, setelah selesai berbelanja kita akan membawa belanjaan menuju kasir lalu mengantri untuk melakukan pembayaran. Kasir akan menghitung dan mengetikkan harga barang-barang yang kita beli. Lalu kita melakukan pembayaran secara tunai. Kini, kasir cukup menera barkode batang (barcode) yang tertera pada setiap barang dengan alat barkode (barcode reader). Mesin pembaca akan membaca dan mengubah kode barkode menjadi harga setiap barang yang ditera. Harga barang tersebut secara otomatis akan masuk ke dalam transaksi. Selanjutnya, kasir menerima pembayaran kita, baik secara tunai maupun digital menggunakan kartu kredit atau kartu debit.

Perkembangan terkini telah memungkinkan kita melakukan transaksi secara mandiri. Kita cukup membawa barang-barang belanjaan yang dibeli menuju mesin layanan mandiri lalu mendekatkan kode barkode yang tertera pada barang yang dibeli ke alat pembaca barkode (barcode reader). Selanjutnya, mesin akan mengarahkan pengguna untuk melakukan pembayaran secara tunai atau menggunakan kartu kredit. Pelanggan yang telah selesai berbelanja hanya perlu membawa kereta belanjaannya melewati sebuah alat (seperti pemindai). Alat ini akan membaca sinyal dari frekuensi yang dipancarkan oleh label untuk mengidentifikasi setiap barang, lalu menghitung dan mencetak tanda terimanya. Kemudian secara otomatis pengguna dapat dengan mudah melakukan layanan mandiri.

1.8 PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORGANISASI

Penggunaan teknologi informasi saat ini telah memberikan manfaat yang besar terhadap organisasi. Teknologi informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur organisasi, supervisi, dan distribusi kekuatan. Dengan diterapkannya teknologi informasi, struktur organisasi cenderung menjadi lebih datar. Peran manajer menjadi semakin meningkat dan meluas. Hal tersebut memungkinkan terjadinya pengurangan jumlah tenaga ahli sehingga organisasi cenderung melakukan manajemen tingkat menengah. Teknologi informasi juga menjadikan karyawan pada level bawah untuk melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh level yang lebih tinggi. Dengan demikian, peran karyawan menjadi semakin meningkat dan memungkinkan terjadinya pengurangan jumlah karyawan.

Sejak akhir dekade 1980-an, semakin banyak perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang lebih kecil/ramping dan dengan bantuan teknologi informasi, pekerjaan seseorang dapat dilakukan secara online dan disimpan dalam bentuk digital. Hal tersebut memungkinkan dilaksanakannya pengawasan terhadap pekerjaan dari jarak jauh (remote). Kenyataan ini sangat membantu organisasi yang mempunyai lokasi pekerjaan yang tersebar letaknya.

Dengan sistem yang terkomputerisasi, sumber daya informasi organisasi menjadi milik bersama dan meningkatkan pengetahuan para pengguna. Dengan demikian, teknologi informasi membantu mengurangi ketergantungan kepada kelompok tenaga ahli tertentu saja.

Keberadaan teknologi informasi juga telah menyebabkan terjadinya penyebaran tanggung jawab pekerjaan. Dengan demikian, maka dibutuhkan kemampuan komputer yang tinggi dan merata dari para karyawannya. Oleh karena itu, pelatihan dan bimbingan pengguna menjadi penting untuk diperhatikan.

Penerapan teknologi kadang menyebabkan terjadinya gesekan dengan beberapa kepentingan. Kadangkala akan terjadi permasalahan yang berkaitan dengan kepuasan, kompensasi dan produktivitas karyawan. Dampak yang tidak terduga juga dapat terjadi terhadap karier pegawai. Misalnya, seorang tenaga ahli yang telah bekerja bertahun-tahun, sekarang dihadapkan kepada posisi dan situasi sulit karena teknologi yang berubah begitu cepat, misalnya untuk seorang manajer dalam mengambil keputusan. Saat ini, teknologi telah mengubah cara pengambilan keputusan. Begitu banyak teknologi yang dapat digunakan oleh organisasi dalam membantu pengambilan keputusan. Salah satunya adalah Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS), yang akan lebih lanjut dibahas pada kegiatan belajar berikutnya.

Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh penerapan teknologi pada berbagai bidang dalam organisasi, seperti:

a. Akuntansi

Teknologi informasi mendukung sistem untuk mencatat, menganalisis dan menyebarkan data dan informasi dalam sebuah organisasi modern. Saat ini tidak ada perusahaan dalam dunia bisnis yang menangani akuntansinya tanpa dukungan dari sistem informasi akuntansi yang biasanya terintegrasi dengan sistem informasi dengan bagian-bagian lain dalam sebuah organisasi yang besar, sehingga transaksi dari seorang sales atau sistem informasi pemasaran menjadi input secara otomatis bagi sistem akuntansi. Hal ini sangat penting karena banyak memangkas tugas-tugas rutin, salah satunya dalam penggunaan berbagai macam formulir untuk pencatatan data.

b. Keuangan

Dunia keuangan (finance) modern berubah dalam hal kecepatan dan akurasi aliran informasi, yang semuanya didukung oleh fasilitas teknologi informasi dan telekomunikasi. Seperti halnya akuntansi, organisasi yang mengelola keuangan tanpa bantuan sistem yang handal akan sulit untuk dapat memantau pasar finansial, mendukung pengambilan keputusan finansial, menyediakan analisis kuantitatif dan mendukung fungsi finansial yang lain.

c. Pemasaran

Internet dan world wide web telah membuka banyak peluang dalam melaksanakan segala aktivitas pemasarannya, apakah itu oleh organisasi, perusahaan maupun perorangan. Internet meningkatkan ketersediaan informasi untuk konsumsi masyarakat. Oleh karena itu perusahaan akan sangat diuntungkan dengan adanya internet ini. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan dapat menjangkau berbagai lapisan konsumen dengan wilayah yang sangat luas. Hubungan antara konsumen dengan produsen dapat ditingkatkan dalam proses rantai produksi berkat dukungan informasi berbasis komputer yang sesuai.

Dalam bidang manufaktur, pemanfaatan robot dalam proses produksi sudah banyak diterapkan. Robot membantu manusia terutama dalam proses yang sulit atau cukup krusial, misalnya untuk penyemprotan cat pada produksi mobil. Robot dapat bekerja lebih lama dan tidak mengenal letih dengan ketepatan kerja yang tinggi.

d. Sumber Daya Manusia

Banyak organisasi sekarang ini telah memanfaatkan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui program pelatihan. Para pekerja dapat bertanya mengenai suatu hal dengan bantuan komputer, sehingga pelatihan berlangsung secara aktif, antara pekerja dengan sistem informasi. Mereka dapat memperoleh bahan pelatihan, bertanya, memperoleh berbagai informasi dan dapat melakukan uji kemampuan secara interaktif. Dukungan informasi ini sangat memudahkan para pelatih karena peserta dapat melakukan banyak hal dalam program pelatihannya secara mandiri.

1.9 DAMPAK TERHADAP INDIVIDU

Isu yang sampai saat ini masih terus hangat diperdebatkan adalah masalah pengangguran. Teknologi informasi dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya pengangguran. Bahkan sebagian orang meyakini bahwa dengan diterapkannya teknologi informasi telah mengarahkan masyarakat pada pengangguran massal. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan intelegensi dengan mengandalkan kemampuan komputer yang terus meningkat telah menyebabkan banyak menggantikan pekerjaan manusia oleh mesin.

Teknologi informasi juga ditengarai telah banyak menyebabkan dehumanisasi atau krisis identitas kemanusiaan. Internet, misalnya, berpotensi terhadap hal tersebut karena pengaruh isolasi yang lebih besar daripada televisi. Kini, siapapun dapat bekerja, belajar, bahkan berbelanja cukup dilakukan hanya dari sebuah ruangan. Hal tersebut menyebabkan pengaruh psikologi yang negatif karena menghilangkan adanya hubungan sosial. Sebagian orang meyakini bahwa hal ini akan menimbulkan masalah sosial, bahkan merusak perkembangan kognitif anak-anak.

Dampak negatif lain yang muncul akibat teknologi informasi adalah kecemasan informasi, yaitu perasaan tidak yakin. Hal itu disebabkan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan informasi. Pengaruh negatif juga dapat berdampak terhadap kesehatan manusia secara fisik. Kontak ke layar monitor dapat berisiko terkena radiasi yang mengganggu penglihatan bahkan menyebabkan kanker. Cedera otot punggung, tangan dan jari kerap terjadi apabila kita menggunakan keyboard dalam jangka waktu yang lama. Namun, saat ini banyak produk ergonomis yang dapat mengurangi dampak negatif tersebut, misalnya layar anti radiasi, kursi yang sesuai dengan posisi tubuh manusia, bantalan pergelangan untuk keyboard, dan lain sebagainya.

1.10 DAMPAK SOSIAL

Teknologi informasi telah membawa pengaruh besar kepada masyarakat. Dampak tersebut dapat positif, namun dapat pula negatif tergantung kepada kemampuan memanfaatkan teknologinya. Penggunaan teknologi informasi untuk masalah sosial dan kemanusiaan antara lain dapat dilihat pada program pemerintah, pengendalian lingkungan hidup, penegakan hukum, pendidikan kesadaran bermasyarakat dan sebagainya. Teknologi informasi juga membuka peluang bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan.

Perkembangan teknologi informasi sampai saat ini memungkinkan orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik seperti kurang pendengaran, buta dan cacat pada jari atau tangan, sehingga mereka tetap dapat mengoperasikan komputer yang telah didesain sedemikian rupa dan tetap dapat sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian, orang-orang yang mempunyai keterbatasan pun saat ini dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan bekerja sebagaimana masyarakat lainnya yang tidak perlu tergantung dengan bantuan orang lain.

1.11 ARSITEKTUR DAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI

Arsitektur teknologi informasi adalah perencanaan penerapan teknologi informasi dalam sebuah organisasi. Di dalam arsitektur teknologi informasi persyaratan informasi dalam sebuah organisasi menjadi panduan operasional pada saat melakukan perencanaan. Arsitektur teknologi informasi merupakan arahan ke depan dalam penerapan teknologi informasi. Untuk memudahkan pemahaman, kita dapat menyiapkan arsitektur teknologi informasi seperti menyusun arsitektur sebuah rumah. Arsitektur rumah akan memperlihatkan bagaimana rumah tersebut direncanakan, berbagai komponen yang akan digunakan, bagaimana tata letaknya, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, arsitektur teknologi informasi harus sesuai dengan kebutuhan informasi dari organisasi dengan mempertimbangkan semua hal yang berhubungan serta infrastruktur teknologi informasi yang harus disediakan. Dalam mendesain arsitektur teknologi informasi atau desainer membutuhkan informasi yang dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
  • bagaimana kebutuhan organisasi akan informasi, yang meliputi tujuan, permasalahan, dan
  • Bagaimana kontribusi teknologi informasi terhadap organisasi.
Struktur teknologi informasi yang direncanakan dan berbagai aplikasi yang telah ada harus direncanakan oleh organisasi dengan baik, meliputi cara sumber daya informasi yang direncanakan dapat diintegrasikan dengan berbagai sumber daya teknologi informasi yang telah ada untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi bagi organisasi.

Struktur teknologi informasi terdiri dari fasilitas fisik, komponen teknologi informasi, layanan teknologi informasi, dan manajemen teknologi yang mendukung keseluruhan organisasi. Komponen teknologi mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Teknologi telekomunikasi yang digunakan untuk menghasilkan layanan informasi. Layanan teknologi informasi meliputi manajemen data, gangguan sistem dan masalah keamanan. Manajemen teknologi informasi menunjukkan bagaimana sumber daya diatur, dioperasikan, dan dimanfaatkan oleh organisasi.

1.12 PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Perencanaan teknologi informasi diawali dari perspektif mengenai sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi dan cara untuk mencapainya. Proses dimulai dengan analisis rencana organisasi yang menyatakan misi keseluruhan organisasi, tujuan dari misi tersebut, dan berbagai tahapan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Rencana strategis organisasi dan arsitektur informasi yang ada menjadi masukan bagi pengembangan rencana teknologi informasi. Arsitektur teknologi informasi seharusnya menggambarkan sumber daya informasi pada organisasi yang digunakan untuk mewujudkan misi organisasi.

Rencana strategi informasi adalah serangkaian tujuan jangka panjang yang melibatkan infrastruktur teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Rencana strategis teknologi informasi harus memenuhi syarat berikut:
  • Sesuai dengan rencana strategis organisasi.
  • Menyajikan gambaran arsitektur teknologi informasi yang memungkinkan pengguna aplikasi dan basis data terbentuk dan terintegrasi.
  • Mengalokasikan sumber daya pengembangan sistem secara efisien, sehingga berbagai proyek dapat diselesaikan sesuai anggaran dan memiliki fungsi yang memadai
Rencana strategis teknologi informasi juga harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan misi berikut ini.
  • Efisiensi. Apakah sumber daya teknologi informasi memungkinkan untuk dapat mencapai tujuan organisasi?
  • Apakah sumber daya teknologi informasi dapat membantu manajer menengah dan manajer puncak dalam melaksanakan tugasnya?
  • Apakah sumber daya teknologi informasi dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan posisi dan daya saing?
RANGKUMAN

Teknologi informasi dimulai pada tahun 1957 yang pada masa itu pekerjaan manusia mulai berhubungan dengan informasi. Ciri dari abad informasi ditandai dengan meningkatnya masyarakat dan meluasnya penggunaan teknologi informasi. Masyarakat TI adalah masyarakat yang di dalamnya lebih banyak orang menangani informasi dibandingkan pertanian atau industri. Pengertian teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, merekam, menyimpan, menelusur, menganalisis, mengkomunikasikan informasi baik dalam bentuk data, teks, gambar, atau video.

Teknologi informasi memiliki 6 (enam) fungsi dalam sistem informasi, yaitu menangkap (capturing), mengolah (processing), menghasilkan (generating), menyimpan (storage), menemukan (retrieval) dan melakukan transmisi (transmission). Penerapan teknologi informasi memberikan keuntungan bagi penggunanya dalam kecepatan (speed), konsistensi (consistency), ketepatan (precition), kehandalan (reliability). Kemajuan teknologi informasi telah membawa berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh manusia. Penerapan teknologi di sekitar kita telah membantu banyak orang dalam mendapatkan pekerjaannya. Saat ini berkembang perekonomian yang memungkinkan transaksi perdagangan melalui internet seperti transfer uang melalui e-banking, bekerja jarak jauh (teleconference) dan pendidikan jarak jauh (e-learning).

Arsitektur teknologi informasi adalah perencanaan mengenai persyaratan informasi dalam sebuah organisasi. Arsitektur teknologi informasi menjadi panduan operasional organisasi pada saat akan diaplikasikan dan merupakan arahan pengembangan ke depan. Infrastruktur teknologi informasi adalah fasilitas fisik, komponen teknologi informasi, layanan informasi dan manajemen teknologi informasi.

Rencana strategis teknologi informasi adalah serangkaian perencanaan jangka panjang yang menggambarkan infrastruktur teknologi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Rencana organisasi dan arsitektur teknologi informasi yang ada menjadi bagian pengembangan rencana strategis teknologi informasi.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! (jika menggunakan smart phone gunakan mode layar landscape)

2 komentar: