Pengikut Fiktif


Jumlah followers menentukan popularitas. Siapa yang setuju dengan statement tersebut? Salah satu tujuan orang membuat akun media sosial adalah ingin eksis / berekspresi, sisanya ada yang sekedar ingin update berita terkini, berbisnis online, dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu, muncullah praktek jual beli pengikut fiktif, alias fake followers. Tujuannya adalah untuk menambah jumlah angka followers, menaikan reputasi, biar kelihatan terkenal, dan masih banyak tujuan lainnya. Kampus Virtual tidak merekomendasikan untuk membeli followers. Kenapa? Karena jumlah followers Bukan merupakan tolak ukur kualitas sebuah akun media sosial. Apalagi bagi Anda owner bisnis online. Berikut ini Kampus Virtual jelaskan kerugian membeli followers media sosial bagi online shop.

1. Mayoritas followers yang dibeli hanyalah robot
Kerugian pertama dari beli followers adalah mayoritas followers tersebut hanyalah robot. Sekilas memang akun media sosial Anda terlihat banyak followersnya, namun kalau mayoritas followers yang Anda beli adalah robot, siapa yang akan menjadi customer Anda? Tidak ada kan?

2. Followers tidak tertarget
Mungkin ada penjual followers instagram yang menyediakan followers yang bukan robot. Namun apakah para followers itu benar-benar tertarik atau membutuhkan produk yang Anda jual di akun media sosial Anda? Kemungkinan besar followers sosial media yang dijual adalah followers yang tidak sesuai dengan target pasar bisnis Anda. Mereka follow akun media sosial Anda bukan karena mereka tertarik dengan produk yang Anda tawarkan.

3. Jumlah followers bisa berkurang seiring berjalannya waktu
Kerugian lain dari membeli followers fiktif adalah jumlah followers yang bisa berkurang setelah beberapa waktu. Untuk followers yang nyata juga mengalami penurunan, tetapi prosentase penurunan followers fiktif lebih banyak dari pada followers yang nyata. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Karena followers robot tersebut sama sekali tidak ada interaksinya dengan akun media sosial lainnya dan konten-konten di dalamnya.

4. Akun media sosial beresiko diblokir permanen
Sudah susah payah membangun bisnis di media sosial, alokasi dana sangat tinggi untuk membeli followers, dan tiba-tiba akun diblock. Inilah kerugian terbesarnya, dan alasan kenapa Kampus Virtual tidak merekomendasikan untuk membeli followers. Penyelenggara media sosial tentu punya algoritma khusus yang mampu melacak hal-hal yang tidak wajar seperti penambahan jumlah followers yang massive dalam waktu singkat. Biasanya penyelenggara media sosial akan langsung memblokir akun-akun yang terindikasi melakukan kecurangan. Anda pasti pernah membaca berita dimana beberapa public figure kelas dunia yang tiba-tiba followersnya menurun drastis. Bagi yang belum tahu silahkan searching di Google, public figur atau artis yang followersnya menurun drastis.

5. Reputasi Anda bakal tercoreng
Followers palsu mudah untuk dilacak, hal ini lah yang akan mencoreng reputasi Anda. Apalagi kalau Anda seorang affiliate marketer yang menggunakan akun media sosial untuk berbisnis. Tentu Anda tidak mau menanggung malu karena mayoritas followers Anda adalah fiktif. Keren sih punya banyak followers, tapi kalau sampai orang tahu bahwa itu cuma followers fiktif, bersiap-siaplah reputasimu jatuh.

Sebenarnya mencari followers nyata di sosial media itu tidak sulit, bahkan ada banyak cara mendapatkan followers media sosial yang nyata. Namun memang prosesnya itu yang membutuhkan waktu. Yang terpenting Anda menjalankan bisnis online Anda dengan baik, berikan pelayanan terbaik kepada customer Anda, buat konten yang kreatif, maka otomatis followers meningkat tanpa membeli followers fiktif.

Menurut Anda, apakah kualitas akun media sosial ditentukan berdasarkan jumlah followersnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar