Virus


3.1  Apa itu virus?
Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sekali.

3.2  Kemampuan dasar virus komputer

  • Kemampuan untuk memperbanyak diri. Yakni kemampuan untuk membuat duplikat dirinya pada file-file atau disk-disk yang belum ditularinya, sehingga lama-kelamaan wilayah penyebarannya semakin luas.
  • Kemampuan untuk menyembunyikan diri. Yakni kemampuan untuk menyembunyikan dirinya dari perhatian user, antara lain dengan cara-cara berikut :
    • Menghadang keluaran ke layar selama virus bekerja, sehingga pekerjaan virus tak tampak oleh user.
    • Program virus ditempatkan diluar track2 yang dibuat DOS (misalkan track 41).
    • Ukuran virus dibuat sekecil mungkin sehingga tidak menarik kecurigaan.
  • Kemampuan untuk mengadakan manipulasi Sebenarnya rutin manipulasi tak terlalu penting. Tetapi inilah yang sering mengganggu. Biasanya rutin ini dibuat untuk:
    • Membuat tampilan atau pesan yang menggangu pada layer monitor.
    • Mengganti volume label disket.
    • Merusak struktur disk, menghapus file-file.
    • Mengacaukan kerja alat-alat I/O, seperti keyboard dan printer.
  • Kemampuan untuk mendapatkan informasi. Yakni kemampuan untuk mendapatkan informasi tentang struktur media penyimpanan seperti letak boot record asli, letak table partisi, letak FAT3, posisi suatu file, dan sebagainya.
  • Kemampuan untuk memeriksa keberadaan dirinya. Sebelum menyisipi suatu file virus memeriksa keberadaan dirinya dalam file itu dengan mencari ID (tanda pengenal) dirinya di dalam file itu. File yang belum tertular suatu virus tentunya tidak mengandung ID dari virus yang bersangkutan. Kemampuan ini mencegah penyusupan yang berkali-kali pada suatu file yang sama.
3.3  Jenis-jenis virus komputer
Virus komputer sendiri adalah sebuah istilah umum untuk menggambarkan segala jenis serangan terhadap komputer. Virus komputer dapat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut:
  • Worm
    • Worm adalah autonomous intrusion agents yang mampu melakukan penggandaan-diri dan menyebar dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan sekuriti (security flaws) pada services yang umum digunakan. Worms telah menjadi sebuah ancaman yang mematikan di Internet, walaupun sebagian besar kasus yang terjadi secara spesifik adalah pada sistim berbasis Windows. Beberapa jenis worms terbaru memanfaatkan electronic mail (e-mail) sebagai medium penyebarannya. 
    • Perbedaan mendasar antara worm dan virus terletak pada bagaimana mereka membutuhkan intervensi user untuk melakukan penggandaan diri dan menyebar menginfeksi sistim komputer. Virus lebih lambat dalam melakukan penyebaran jika dibandingkan dengan worm. Namun virus mempunyai kemampuan lebih untuk menghindari deteksi program anti-virus yang berusaha mengidentifikasi dan mengontrol penyebaran virus pada sistim komputer. Namun pada praktek penyebarannya sebuah virus dapat menjadi sebuah worm.
    • Pengertian bagaimana worm dapat aktif pada sebuah host berhubungan erat dengan kemampuan worm untuk menyebarkan diri, sejumlah worms dapat diatur untuk aktif secara langsung (activated nearly immediately), sementara yang lain dapat menunggu beberapa hari, minggu atau bahkan bulan untuk dapat teraktivasi dan kemudian menyebarkan-dirinya.
    • Aktivasi dengan intervensi user merupakan proses aktivasi paling lambat karena membutuhkan intervensi user untuk mengeksekusi worm tersebut, baik disadari maupun tidak oleh user tersebut. Namun karena sosialisasi yang gencar dilakukan mengenai bahaya worm dan virus, user dapat lebih cermat dengan tidak mengeksekusi program asing atau membuka attachment e-mail dari orang yang tidak dikenalnya, hal ini tentu akan memperlambat proses aktivasi worm.
    • Metode aktivasi worm yang lebih cepat adalah dengan menggunakan proses terjadwal pada sistim (scheduled system proces). Ada banyak program yang berjalan pada lingkungan desktop maupun server untuk melakukan proses sesuai dengan jadwal yang diberikan. Metode ini tetap membutuhkan intervesi manusia namun kali ini intervensi attacker yang dibutuhkan. Sebagai contoh, program auto-update dari sistim yang melakukan proses updating ke server vendor.
    • Dengan melakukan update ke remote host sebagai master, seorang attacker yang cerdik dapat memanfaatkan proses tersebut untuk menyebarkan worm dengan terlebih dahulu menguasai remote host atau gateway pada network maupun di Internet dan mengganti atau menginfeksi file yang dibutuhkan pada proses update dengan kode program worm.
    • Metode aktivasi mandiri adalah metode tercepat worm dalam menggandakandiri, menyebar, dan menginfeksi host korban. Metode ini paling populer digunakan oleh para penulis worm. Umumnya worm yang menggunakan metode ini memanfaatkan kelemahan sekuriti (security flaw) pada service yang umum digunakan. Sebagai contoh, worm CodeRed yang mengeksploitasi webserver IIS.
    • Worm menginfeksi host korban dan memasukkan kode program sebagai bagian dari program worm ke dalamnya. Terdapat beberapa mekanisme penyebaran yang digunakan worm untuk menemukan calon korban yaitu dengan melakukan scanning, mencari korban berdasarkan target list yang sudah dipersiapkan
    • Metode scanning melibatkan proses probing terhadap sejumlah alamat di Internet dan kemudian mengidentifikasi host yang vulnerable. Dua format sederhana dari metode scanning adalah sequential (mencoba mengidentifikasi sebuah blok alamat dari awal sampai akhir) dan random (secara acak). mendefinisikan target yang hanya terdapat pada local address (seperti dalam sebuah LAN maupun WAN), dan permutasi pada proses pencarian.
    • Sebuah worm dapat memiliki target list yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis worm tersebut. Dengan target list yang sudah ditentukan terlebih dahulu membuat sebuah worm lebih cepat dalam menyebar, namun tentu saja penyebaran tersebut akan sangat terbatas karena target berdasarkan sejumlah alamat di Internet yang sudah ditentukan. Selain itu, worm dapat menemukan list yang dibutuhkan pada host korban yang sudah dikuasainya, list ini umumnya digunakan oleh worm yang metode penyebarannya berdasarkan topologi network.
    • Informasi yang didapat contohnya adalah IP address sistim tersebut dan worm mengembangkannya menjadi sebuah subnet pada LAN atau WAN.
    • Worm pasif tidak mencari korbannya, namun worm tersebut akan menunggu calon korban potensial dan kemudian menginfeksinya. Walaupun metode ini lebih lambat namun worm pasif tidak menghasilkan anomalous traffic patterns sehingga keberadaan mereka akan sulit diketahui. Sebagai contoh, "antiworm" CRClean tidak membutuhkan aktivasi user, worm ini menunggu serangan worm CodeRed dan turunannya, kemudian melakukan respon dengan melakukan counterattack. Jika proses counter-attack berhasil, CRClean akan menghapus CodeRed dan menginfeksi korban dengan menginstal dirinya pada mesin. Sehingga CRClean dapat menyebar tanpa melakukan proses scanning.
  • Trojan
  • Hacking
  • Backdoor
  • Spyware, Malware, dan Adware
3.4  Jenis-jenis virus berdaarkan teknik pembuatannya

  • Virus yang dibuat dengan menggunakan compiler
    • Adalah virus yang dapat dieksekusi karena merupakan virus yang telah di compile sehingga menjadi dapat dieksekusi langsung. sampai sekarang terus berkembang pesat. Biasanya virus jenis ini dibuat dengan bahasa pemrograman tingkat rendah yang disebut dengan assembler, karena dengan menggunakan assembler program yang dihasilkan lebih kecil dan cepat, sehingga sangat cocok untuk membuat virus.
  • Virus macro
    • Macro adalah virus yang memanfaatkan fasilitas pemrograman modular pada suatu program aplikasi tertentu seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft PowePoint, Corel WordPerfect, dan sebagainya. Tujuan dari fasilitas pemrograman modular ini adalah untuk memberikan suatu kemudahan serta membuat jalan pintas bagi aplikasi tersebut.
    • Cara kerja macro virus adalah menjangkiti program macro dari sebuah file data atau dokumen (yang biasanya digunakan untuk global setting seperti template Microsoft Word), sehingga dokumen berikutnya yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan terinfeksi pula oleh macro yang telah terinfeksi sebelumnya.
  • Virus script / batch
    • Virus script biasanya sering didapat dari Internet karena kelebihannya yang fleksibel dan bisa berjalan pada saat kita bermain internet, virus jenis ini biasanya menumpang pada file HTML (Hype Text Markup Language) dibuat dengan menggunakan fasilitas script seperti Javascript, VBscript, maupun gabungan antara script yang mengaktifkan program Active-X dari Microsoft Internet Explorer.
3.4 Jenis-jenis virus berdasarkan kemampuannya
File infector virus: memiliki kemampuan untuk melekatkan diri (attach) pada sebuah file, yang biasanya merupakan file executable. Pada umumnya virus jenis ini tidak menyerang file data. Namun dewasa ini, sebuah file data atau dokumen lainnya dapat mengandung kode executable seperti macro, yang dapat dieksploitasi oleh pencipta virus komputer, worms atau trojan horse.
  • Virus boot sector
    • Virus Boot Sector adalah virus yang memanfaatkan gerbang hubungan antara komputer dan media penyimpan sebagai tempat untuk menularkan virus. Apabila pada boot sector terdapat suatu program yang mampu menyebarkan diri dan mampu tinggal di memory selama komputer bekerja, maka program tersebut dapat disebut virus. Virus boot sector terbagi dua yaitu virus yang menyerang disket dan virus yang menyerang disket dan tabel partisi.
    • Cara kerja virus boot sector adalah memodifikasi program yang berada di dalam boot sector pada DOS-formatted disk. Pada umumnya, sebuah boot sector virus akan terlebih dahulu mengeksekusi dirinya sendiri sebelum proses bootup pada PC, sehingga seluruh floppy disk yang digunakan pada PC tersebut akan terjangkiti pula.
  • Virus file
    • Virus file merupakan virus yang memafaatkan suatu file yang dapat diproses langsung pada editor DOS, seperti file berekstensi COM, EXE, beberapa file overlay, dan file BATCH. Virus umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menyerang di semua file tersebut. Virus file juga dikelompokkan berdasarkan dapat atau tidaknya tinggal di memory.
  • Virus system
    •  Virus sistem merupakan virus yang memanfaatkan file-file yang dipakai untuk membuat suatu sistem komputer. Contohnya adalah file dengan berekstensi SYS, file IBMBIO.COM, IBMDOS.COM, atau COMMAND.COM.
  • Virus hybrid
    • Virus ini merupakan virus yang mempunyai dua kemampuan biasanya dapat masuk ke boot sector dan juga dapat masuk ke file. Salah satu contoh virus ini adalah virus Mystic yang dibuat di Indonesia.
  • Virus regristry windows
    • Virus ini menginfeksi operating system yang menggunakan Windows 95/98/NT biasanya akan mengadakan infeksi dan manipulasi pada bagian registry Windows sebab registry adalah tempat menampung seluruh informasi komputer baik hardware maupun software. Sehingga setiap kali kita menjalankan Windows maka virus akan dijalankan oleh registry tersebut.
  • Virus program aplikasi
    • Virus ini merupakan virus Macro, menginfeksi pada data suatu program aplikasi tertentu. Virus ini baru akan beraksi apabila kita menjalankan program aplikasi tersebut dan membuka data yang mengandung virus.
3.5  Media penyebaran virus
  • Melalui media penyimpanan
    • Media yang dimaksudkan bisa dengan disket, CDROM (Compact Disc Read Only Memory), harddisk, dan sebagainya. Untuk CD-ROM, walaupun media ini tidak dapat dibaca tetapi ada kemungkinan suatu CD-ROM mengandung virus tertentu, walaupun kemungkinannya kecil, tetapi seiring dengan berkembangnya alat CD-R/CD-RW yang beredar dipasaran maka kemungkinan adanya virus didalam CD-ROM akan bertambah pula.
  • Penyebaran dengan media internet
    • Akhir-akhir ini virus yang menyebar dengan media sudah semakin banyak, virus ini biasanya menyebar lewat e-mail ataupun pada saat kita mendownload suatu file yang mengandung virus. Juga ada beberapa virus yang secara otomatis akan menyebarkan dirinya lewat e-mail apabila komputer memiliki hubungan ke jalur internet.
3.6  Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran virus komputer
  • Penggunaan Teknologi Komunikasi Broadband.
  • Proses disassembly yang semakin sulit.
  • Homogenitas Infrastruktur Sistem Komputer
  • Kemudahan Pemrograman
  • Konektivitas Yang Lengkap
  • Migrasi Teknologi Ke Perumahan

3.7  Mencegah dan melawan virus
  • Install Antivirus
  • Install Undo System (Deep Freeze, Rollback RX)
  • Install Ulang OS

    KembaliLanjut

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar